Kamis, 03 November 2016

Arti yang Indah dari kata Waktu Berdasarkan Huruf W, A, K, T, dan U

       Waktu itu mengalir seperti air dan melangkah seperti jejak kaki. Waktu itu tidak akan bisa kembali, ia akan berputar. Tidak ada yang bisa menghalanginya untuk terus berputar. Sama bagaikan air, yang selalu mencari tempat untuk mengalir ketempat terendah. Air tidak akan kembali kedataran tertinggi. Selain sama seperti air,ia juga bisa diibaratkan dengan jejak kaki yang selalu memberikan jejak berbeda di setiap langkah. Jejak kaki tidk akan berhenti melangkah sampai kaki tidak bisa lagi berjalan dan berlari.               Waktu tidak akan memaksakan kita untuk bangkit, bertahan, ataupun berubah. Waktu hanya memberikan manusia untuk merenung tentang kegunaan waktu yang kita habiskan. Waktu seolah-olah berkata “aku akan terus melangkah, tidak peduli engkau akan dapat mengikutiku atau tidak, yang jelas aku tidak akan kembali”.


               

      

      Begitu banyak waktu yang telah kita buang, hingga kita sering menyesali semua itu. Tapi, jangan bersedih dan disesali. Tugas kita sekarang yaitu “BANGKIT” agar waktu yang kita lalui sekarang tidak terbuang dan kita bisa menata waktu sebaik-baiknya untuk meraih masa depan.       


       Tetapi bagiku, waktu itu singkatan dari huruf W, A, K, T, dan U. Setiap huruf memiliki arti yang sangat indah. Adapun arti dari kata tersebut yaitu:

Huruf W: walaupun sejuta cara kita untuk memintanya kembali, maka dia tidak memutar kebelakang

Huruf A: alam telah memberi perbandingan untuk hal ini, seperti air yang selalu mengalir ketempat   terendah. Ia tidak akan pernah kembali kedataran tertinggi.

Huruf K: kita tidak dapat memintanya untuk kembali seperti dahulu, semakin hari waktu yang kita lalui akan selalu berputar. 

Huruf T: Tapi, bagi orang yang berpikir. Mereka akan memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin. Agar waktu yang kita gunakan dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Huruf U: Untuk itu, sesuatu hal yang menjadi pertanyaan. Apakah kita sudah memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin? cukup dijawab didalam hati, renungkan dan hanya diri kita sendiri yang dapat menjawabnya.


Jika artikel ini bermanfaat, maka renungkan dan resapi dari setiap makna kata yang ada di artikel ini. Tapi, jika artikel ini membosankan dan terlalu monoton. Maka, berilah kritikan dan saran agar saya dapat belajar lagi letak kesalahan yang harus diperbaiki.

















































Sabtu, 30 Juli 2016

5 pelajaran yang bisa kita ambil ketika mengalami kegagalan

   Bingung untuk mengambil keputusan selanjutnya, setelah mengalami kegagalan? Dan bingung untuk merancang rencana selanjutnya, karena semua rencananya sudah gagal? 

   Mari kita belajar dari kegagalan, untuk membenahi diri menjadi pribadi yang baik. Kita belajar hijrah untuk mencoba mengubah pola pikir yang baik dalam mengatasi kegagalan. Tanpa kegagalan, kita tidak akan tahu arti dari kesuksesan, kegigihan, pantang menyerah dan berbaik sangka terhadap ALLAH SWT.

   Inilah saatnya kita belajar berpikir positif. Kita ambil kegagalan sebagai cara terbaik untuk belajar dalam meraih kesuksesan. Cara terbaik untuk meraih sukses dengan belajar menerima segala yang telah ditetapkan. Kita hanya bisa menjalani rencana yang telah kita lakukan, biarlah ALLAH SWT yang menghapus kesalahan dalam rencana kita. 

   Inilah pelajaran yang bisa diambil dalam mengalami kegagalan dan menjadikan motivasi yang baik:

1. berbaik sangka

          Berbaik sangka inilah pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam mengalami kegagalan. Mengapa? maksudnya apa sih? pasti kita akan bertanya seperti itu. Tapi tenang, inilah yang ingin saya sampaikan kepada pembaca. 

          Saat kita mengalami kegagalan, maka saat itu juga kita harus berpikir. Terutama tentang tujuan yang ingin kita capai. apakah ada dampak bagi kita dan orang lain, jika seandainya tujuan kita itu berhasil? apakah kita sudah berusaha maksimal terhadap tujuan yang ingin kita capai? apakah kita sudah berdo'a kepada ALLAH SWT, terhadap tujuan kita itu? jika kita sudah merasa berusaha dan berdo'a, terus apakah kita sudah melaksanakan perintahnya? dsb???

         Teruslah berpikir positif dan koreksi diri untuk menumbuhkan sifat berbaik sangka kepada ALLAH SWT. Percayalah, ALLAH SWT tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuan hambanya. 

2. Mengoreksi Diri

            Setelah kita belajar berbaik sangka dan mengakui kesalahan kita, waktunya kita harus mengoreksi diri dengan cara meningkatkan kemampuan kita dalam bidang yang sesuai dengan kemampuan kita dan belajar meminimalisasi kekurangan kita dalam suatu bidang yang menunjang kesuksesan kita.

         koreksilah diri kita sebaik dan secepat mungkin. Jangan terlalu lama meratapi kegagalan, agar kita tidak sampai larut oleh keadaan. Waktu itu sangat berharga, jika sudah terlewati maka dia tidak akan kembali lagi. Seperti air yang mengalir, air yang sama tidak akan berada ditempat yaqng sama. Ia akan terus mengalir sampai tujuan yang ingin ia capai, terus bergerak tanpa mengenal rintangan dan hambatan. Walaupun begitu banyak rintangan dan hambatan, air akan tetap fokus untuk meraih tujuan akhirnya.

3. Bertindak Cepat

             Kegagalan mengajarkan kita untuk bertindak cepat dalam meraih kesuksesan. Kegagalan membuat kita untuk bangkit dengan tindakan yang harus kita lakukan. Jika kita cepat untuk bangkit dari kegagalan. Maka, ketika kita sukses suatu saat nanti, kita sudah belajar bergerak cepat dalam melakukan kegiatan untuk menambah kesuksesan kita. Kegagalan akan membuat kita belajar bergerak dengan cepat untuk menghagai waktu. Semakin cepat kita bertindak, waktu juga semakin cepat untuk memberikan kesuksesan yang kita inginkan.

            Tindakan inilah yang membuktikan usaha kita terhadap sesuatu yang ingin kita capai. Seperti kita belajar dengan dua hal yaitu teori dan praktek. Teori tidak akan menghasilkan sesuatu, bila tanpa praktek. Tapi, praktek akan membuat kita cepat mengerti dan dapat menghasilkan sesuatu karena praktek itu membutuhkan tindakan. Sedangkan teori hanya berdasarkan pemikiran tanpa membuktikan sesuatu tindakan yang konkret, teori akan cepat terlupakan karena hanya suatu opini seseorang. tetapi, jika kita bertindak maka opini akan dapat kita lakukan sendiri berdasarkan kegiatan praktek yang kita lakukan. Contohnya, seorang Ilmuan akan melakukan praktikum untuk mengetahui sesuatu yang telah dia pikirkan dan kemudian ia akan mempatenkan penemuan yang telah ia temukan berdasarkan praktikum yang telah ia lakukan.

4. Menerima Hasil

             Kegagalan ini akan mengajarkan kita untuk siap menerima hasil yang akan kita terima terhadap usaha dan do'a yang telah kita lakukan. kegagalan akan mengajarkan kita untuk percaya terhadap takdir yang telah ALLAH SWT berikan kepada kita. Apapun hasilnya, kita diajarkan untuk menyikapi peristiwa ini. Belajar untuk membuat kita lebih yakin kepada ALLAH SWT. Kita, hanya menjalani bukan menentukan. Disaat kita merasa kita pasti berhasil, dan sombong pada diri sendiri hingga membuat kita lupa pada sang pencipta yang seharusnya kita bertawakal dalam meraih hasil yang akan kita dapatkan. Tapi kita bersikap sebaliknya, hingga akhirnya ALLAH SWT memberi kita teguran agar kita menyadari kesalahan yang telah kita lakukan. Kegagalan inilah yang membuat kita untuk belajar menerima apapun hasil yang akan kita peroleh terhadap ketetapan ALLAH SWT.

5. Belajar Meneruskan atau Mengubah

              Meneruskan atau mengubah? maksudnya? apa yang harus diteruskan dan apa yang harus diubah? apa hubungannya dengan kegagalan?

             Ketika kita mengalami kegagalan, ada 2 hal yang harus kita pilih. pilihan ini harus dipikirkan dengan matang dan terperinci, kita harus meneruskan sesuatu yang gagal untuk meraih kesuksesan atau kita harus mengubah rencana yang telah gagal dengan rencana yang baru. jika kita memilih untuk terus mengejar sesuatu yang telah gagal untuk kesempatan berikutnya, maka kita harus mempersiapkannya secara matang kesempatan selanjutnya agar tidak mengalami kegagalan dalam hal yang sama. Tapi, jika kita untuk memilih mengubah rencana baru, maka kita harus belajar efek yang akan kita dapat kita rasakan saat kita mengalami kegagalan sebelumnya. jangan sampai kita harus mengubah rencana yang lain lagi dan harus mengalami kegagalan lagi.

             Semua itu bisa kita lakukan dengan melakukan observasi terhadap kegagalan yang telah kita alami. Jika kita merasa pantas untuk meraih kesuksesan dibidang itu, maka kita harus belajar meneruskan rencana yang telah kita yakini sebelumnya ini dan terus berusaha untuk mewujudkan itu semua. Tapi, jika kita merasa bahwa itu memang tidak cocok dan tidak sesuai dengan keahlian kita, maka cobalah untuk membuat rencana yang sesuai dengan kemampuan kita. Ubahlah dengan rencana yang baru berdasarkan kemampuan yang telah kita kuasai dan kita minati.

                                                                                                                                                                                                           

semoga bermanfaat..........:-)